Pembuka Botol

Manusia adalah tubuh dan jiwa…

Maka dalam hal ini botol adalah tubuh, dan air adalah apa yang dikandung oleh tubuh tersebut…


Air sudah tertampung di dalam botol sebelum botol minuman dikemas dan didistribusikan.

Seperti itu pula Allah meniupkan ruh sebelum manusia dikeluarkan dari rahim ibunya.

Air sudah ada pada diri kita, tapi seperti layaknya minuman botol yang tak bisa dinikmati bila tutupnya belum dibuka, begitu pula manusia.

Tulisan ini bukan tulisan tentang cara membuka botol, namun lebih pada mencari pembuka botol itu sendiri.

Nyelip dimana? Tempat mana yang belum dicari?


Tulisan ini ditulis oleh seekor ayam yang (semoga) dari pantatnya keluar intan diantara kotorannya.

Sehingga sudah tidak penting lagi ayamnya, karena terlanjur silau oleh intannya. Karena intan tetaplah intan darimana pun datangnya.


Tulisan ini ditulis oleh ayam yang ingin belajar terbang…

Semenjak melihat rajawali jauh di atas kepalanya…


Tulisan ini diperuntukkan bagi sesama ayam yang ingin belajar terbang walaupun dikatakan tak mungkin.

Atau bagi rajawali yang terbang mengitar dengan segala pesonanya, tapi lupa caranya untuk mendarat.

Atau bagi burung phoenix yang berkenan membagi sedikit cahaya dari bulu apinya, pada seekor ayam yang pantatnya lecet karena intan.


Semoga Tulisan ini bisa bermanfaat…

atau setidaknya… semoga menyenangkan…

Tapi yang pasti…. semoga Allah berkenan…

Wasalam…

Ayam

Laman

Kamis, 24 November 2011

Quran… Tanpa Masa, Tanpa Dibagi-bagi…


Bila Quran ilmu sempurna,
Meliputi awal dan akhir jaman,
Meliputi langit dan bumi, pria dan wanita,
Meliputi yang nampak dan yang gaib
Lalu mengapa,
Tentang kiamat yang banyak tertulis disana...
tak meliputi almarhum nenek dan kakekku?

Tak ada matahari yang terbit dari barat
Tak ada gunung yang menjadi fatamorgana
Matahari dan bulan belum pernah dipersatukan..

Para ulama bicara bahwa kiamat kecillah yang senantiasa mereka alami..
Yaitu ketika mereka sakit, sedih, meninggal..
Dan di hari akhir mereka akan dibangunkan tuk mengalami kiamat besar
Bersama seluruh umat manusia yang lainnya..

Tapi bila hari itu memang ditungu..
Sungguhkah dirimu mengharapkannya?
Sungguhkah dirimu menantinya?

Suatu yang rancu tercipta, agar manusia bertanya-tanya
Sungguh petunjuk besar dibaliknya..

Kitab telah bercerita
Demi masa... Manusia berada dalam kerugiannya..
Tapi tetap saja...
Wujud masa mendistorsi pikiran, maka kerugianlah yang didapatnya..

Tanpa masa,
Tanpa masa lalu tanpa masa depan, hanya di kini kita berada...
Kelahiran terjadi sekarang, kematian pun juga..
Bila saja..
Langlangbuana menembus masa mendatangkan petunjuk
Dan menampakkan jalannya.. Pada sumber sekaligus tujuan
Ya Awal Ya Akhir... Yang tidak bermasa..

Bila kitab ada dalam diri.. Dan petunjuk ada bagi diri,
Maka gunung didalam diriku harus kucari
Matahari dan bulan, barat dan timurku...
Surga neraka dan arasy di dalamku,
Tidak di sana tidak di situ.. Tapi di sini dekat urat leherku..

Aku dan kamu manusia sempurna, namun terdistorsi wujud yang bisa mati..
Kesempurnaan terkubur di dalam diri, makhluk meleta yang diam menanti

Maka kujalani kodratku sebagai kewajiban wujudku
Jalan syukurku pada Tuhanku..
Menempuh jalan menembus masa.. Mengembalikan diriku pada kesempurnaanku..
Kembali pada sumberku sebagai tujuanku..
Karena Dialah al Haq, dan kesempurnaan adalah hakku

Manusia mencari jalan pulang pada Tuhannya..
Tapi jalannya mengarah pada dirinya sendiri..
Semoga saja... Suatu masa.. masa jadi tiada,
Dan kesadaran didapati.

2 komentar:

  1. Ijin share ya pak...terima kasih sebelumnya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balas, sudah lama gak buka blog, silahkan.. Terimakasih juga

      Hapus