Pembuka Botol

Manusia adalah tubuh dan jiwa…

Maka dalam hal ini botol adalah tubuh, dan air adalah apa yang dikandung oleh tubuh tersebut…


Air sudah tertampung di dalam botol sebelum botol minuman dikemas dan didistribusikan.

Seperti itu pula Allah meniupkan ruh sebelum manusia dikeluarkan dari rahim ibunya.

Air sudah ada pada diri kita, tapi seperti layaknya minuman botol yang tak bisa dinikmati bila tutupnya belum dibuka, begitu pula manusia.

Tulisan ini bukan tulisan tentang cara membuka botol, namun lebih pada mencari pembuka botol itu sendiri.

Nyelip dimana? Tempat mana yang belum dicari?


Tulisan ini ditulis oleh seekor ayam yang (semoga) dari pantatnya keluar intan diantara kotorannya.

Sehingga sudah tidak penting lagi ayamnya, karena terlanjur silau oleh intannya. Karena intan tetaplah intan darimana pun datangnya.


Tulisan ini ditulis oleh ayam yang ingin belajar terbang…

Semenjak melihat rajawali jauh di atas kepalanya…


Tulisan ini diperuntukkan bagi sesama ayam yang ingin belajar terbang walaupun dikatakan tak mungkin.

Atau bagi rajawali yang terbang mengitar dengan segala pesonanya, tapi lupa caranya untuk mendarat.

Atau bagi burung phoenix yang berkenan membagi sedikit cahaya dari bulu apinya, pada seekor ayam yang pantatnya lecet karena intan.


Semoga Tulisan ini bisa bermanfaat…

atau setidaknya… semoga menyenangkan…

Tapi yang pasti…. semoga Allah berkenan…

Wasalam…

Ayam

Laman

Jumat, 19 Agustus 2011

Bidadari Tak Lebih Dari Permen Lolly

Lebih banyak kejadian yang terjadi daripada yang mampu dicatat sejarah.

Tidak menutup kemungkinan, disuatu masa… pernah seorang anak perempuan berusia 6 th bertanya pada seorang waliullah… “Apa benar isi surga penuh dengan bidadari yang cantik dan sexy-sexy…? Membosankan sekali...”

Dan bila memang wahyu hanya diturunkan lewat bahasa umatnya… maka bukan tak mungkin bahwa sang waliullah pernah menjawab… “Oh tidak begitu, sebenarnya surga itu penuh dengan permen lolly dan juga kuda poni. Seluncuran dari pelangi dan sungai-sungai berisi juice stroberry…”

Permen lolly untuk anak-anak, bidadari untuk masyarakat yang didominasi oleh kaum lelaki…

Bila permen lolly bukan intinya, maka mengapa pula mengejar bidadari? Dan bahkan surga hanyalah suatu hal untuk dipikirkan, sampai akhirnya pikiran mampu dikenali, dan akhirnya dilewati, dan kesadaran akhirnya digauli.

Berpikirlah dan berimanlah… bagaimana mungkin seorang mengaku beriman padahal berpikirpun dia tidak. Sementara iman letaknya di kesadaran, yang disadari setelah pikiran dikenali dan dilalui…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar