Pembuka Botol

Manusia adalah tubuh dan jiwa…

Maka dalam hal ini botol adalah tubuh, dan air adalah apa yang dikandung oleh tubuh tersebut…


Air sudah tertampung di dalam botol sebelum botol minuman dikemas dan didistribusikan.

Seperti itu pula Allah meniupkan ruh sebelum manusia dikeluarkan dari rahim ibunya.

Air sudah ada pada diri kita, tapi seperti layaknya minuman botol yang tak bisa dinikmati bila tutupnya belum dibuka, begitu pula manusia.

Tulisan ini bukan tulisan tentang cara membuka botol, namun lebih pada mencari pembuka botol itu sendiri.

Nyelip dimana? Tempat mana yang belum dicari?


Tulisan ini ditulis oleh seekor ayam yang (semoga) dari pantatnya keluar intan diantara kotorannya.

Sehingga sudah tidak penting lagi ayamnya, karena terlanjur silau oleh intannya. Karena intan tetaplah intan darimana pun datangnya.


Tulisan ini ditulis oleh ayam yang ingin belajar terbang…

Semenjak melihat rajawali jauh di atas kepalanya…


Tulisan ini diperuntukkan bagi sesama ayam yang ingin belajar terbang walaupun dikatakan tak mungkin.

Atau bagi rajawali yang terbang mengitar dengan segala pesonanya, tapi lupa caranya untuk mendarat.

Atau bagi burung phoenix yang berkenan membagi sedikit cahaya dari bulu apinya, pada seekor ayam yang pantatnya lecet karena intan.


Semoga Tulisan ini bisa bermanfaat…

atau setidaknya… semoga menyenangkan…

Tapi yang pasti…. semoga Allah berkenan…

Wasalam…

Ayam

Laman

Jumat, 16 September 2011

Ayat Grafitasi

Grafitas... menerangkan tentang tarik dan tolak, menyebabkan jatuh dan melayang, menciptakan atas dan bawah.

Allah menciptakan langit dalam 2 masa, bumi dalam 4, dan mizan di antaranya, tidak di keduanya, namun meliputi keduanya.

Adakah satu kebenaran mutlak di dunia? Bila segala yang ada di dunia memiliki derajat wujud saja? Bila bentuk bulat bumi saja telah jelas mengungkapkan bahwa langit yang sejajar manusia pun ada dua… satu di atas kepala dan satu lagi jauh di bawah kaki kita…

Manusia terjebak kebenaran primordialnya bahwa langit ada di atas, dan surga adalah benar…

Quran berkata… manusia hanya mengerti sebatas pembawaannya… Maka persepsi lingkungan, budaya telah menutup kenyataan tentang mizan di dirinya.

Hakikat adalah inti, dan grafitasi menarik segala di atasnya menuju pusat radius bumi. Dan pikiran pun tertarik ke inti radius diri…
Di situ… adakah atas dan bawah? Di inti, atas dan bawah rancu menjadi satu… karena inti tidak di satupun kutub permukaannya, namun meliputi keduanya… semuanya…

Manusia di permukaan bumi bicara tentang hakikat, namun persepsinya senantiasa terhalang oleh tanah yang dipijaknya, tanah yang menjadikannya. Sehingga menembus bumi terasa sulit sekali…

Dan akhirnya kebenaran mutlaknya tak pernah mencapai kemutlakan… hanya sebatas pembawaan dirinya… yang mampu dipahaminya… segitu-gitunya…

Maka adakah kebenaran mutlak yang mewujud di dunia?  Ketika Allah menciptakan segalanya berpasang-pasangan… dan manusia cenderung membenarkan yang satu, sehingga yang satu lagi menjadi kesalahan…

Surga bagi wujud adalah kebenaran, namun ketika Rabiah menolaknya…dia menjadi kekasih Tuhan sejatinya.

Ketika kesalahan terlihat dalam kebenaran wujud, dan kebenaran disadari dari kesalahan wujud… maka mizan didekati, yang tidak berpihak pada satu diantara dua, namun pada satu yang meliputi semuanya…

2 komentar: